Lawan Berita Hoaks, Ini Pesan Prof M Ikhsan Tanggok Kepada Mahasiswa STAI Al-Hauldl Ketapang

Kongres KBM STAI Al-Haudl Ketapang Diharapkan Bisa Tingkatkan Sinergitas
May 17, 2019
STAI AL-HAUDL KETAPANG GELAR STADIUM GENERAL
May 17, 2019

Rabu, 27 Maret 2019

Prof. Dr. M. Ikhsan Tanggok dalam sambutannya mengatakan, bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang besar karena memiliki beranekaragam peradaban bangsa yang lebih dikenal sebagai peradaban nusantara, salah satunya yang kita kenal adalah ideologi pancasila sebagai ideologi dasar dalam bernegara.

Menurutnya, tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah mempertahankan ideologi negara Indonesia. Dengan beredarnya berita-berita hoax dan paham radikalisme akan berdampak pada terpecah belahnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk dan plural ini.

“Mari kita dukung aparat kepolisian dan penegak hukum lainnya untuk membantu menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia. Kami mengajak seluruh mahasiswa STAI Al-Haudl Ketapang untuk tetap menjaga negara ini sebagai NKRI harga mati,” tegasnya, Rabu (27/3/29).

Kemudian dalam kuliah umum yang diselenggarakan di Auditorium STAI Al-Haudl Ketapang Rabu, kemarin itu. Mengangkat tema “Peran Akademisi Dalam Menangkal Hoax dan Ujaran Kebencian, Demi Mengeratkan Persaudaraan dan Persatuan”.

Dalam kesempatan itu, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengajak para mahasiswa untuk menghadapi persoalan radikalisme, hoax dan firehose of falsehood dengan mempertinggi rasa nasionalisme.

Para generasi penerus harus diberikan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme demi keutuhan dan tegaknya NKRI yang kita cintai.

“Kuliah Umum ini diselenggarakan dengan tujuan untuk bersama-sama menguatkan rasa cinta kebangsaan untuk tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” bebernya.

Selanjutnya beliau juga menjelaskan tentang situasi dan kondisi nasional yang sedang dihadapi Indonesia saat ini. Mulai dari ujaran kebencian, firehose of falsehood di media sosial terkait pesta demokrasi tahun 2019 yang tak lama lagi akan dihelat, intoleransi umat beragama, perkembangan radikalisme dan terorisme hingga naiknya suhu politik menjelang pesta demokrasi tahun 2019 ini.

Menurutnya, radikalisme merupakan bahan dasar terorisme. Untuk itu mahasiswa harus melakukan langkah-langkah kontra radikalisme sehingga paham radikalisme dan terorisme bisa dieliminasi.

“Ujaran kebencian, hoax dan firehose of falsehood akan menuntun kita kepada perpecahan apabila tidak disikapi dengan benar, sebab firehose of falsehood dapat memberikan informasi yang akan membawa kita pada perpecahan bangsa sehingga kita akan saling membenci,” kata Akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

“Mahasiswa sebagai Agent of Change harus memiliki ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan yang kuat agar tidak mudah terpengaruh propaganda firehose of falsehood, berita hoax, terlebih lagi ujaran kebencian dalam situasi politik terkini,” tutupnya.

Humas: Fachrur Rizal, M.Pd

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1
Assalamu'alaikum Wr Wb,
Ada yang bisa kami bantu?
Powered by